Makian yang mematikan
Semua hanya untukmu
Yang kutahu takkan cukup..
Cukup untuk meredakan badai dihatiku
Cukup untuk meminta hati mengikhlaskan
Benar kata murid disebelahku,
Nyatanya sabar dan ikhlas dua bersaudara yang selalu bertengkar
Seperti hujan ditengah hari yang terik
Tanpa pertanda dan firasat
Hanya luka yang kau tinggalkan sebagai jejak saat melangkah menjauh
Biarlah kau kukenang sebagai seorang bajingan
Seorang pecundang yang lupa ingatan
Akan aku, kau dan dunia kecilmu
Yang membuatmu kembali kepada ia yang pernah mengukir lukamu,
yang sakitnya telah kau lupakan itu
Ya.. biarlah demikian..
Agar aku tak perlu menyesal telah menolak kau sepenuh hati
Agar aku menyesal pernah memberimu sepenuh hati
Mengingatmu seperlunya untuk melupakanmu
Aku memang egois,
Aku hanya ingin lukaku untukku seorang diri
Biar aku yang lampau membusuk bersama kenangan lapuk ini
No comments:
Post a Comment