Wednesday, May 6, 2015

(blank)

(blank)


Sebenarnya kondisi "hampa" atau "blank" itu seperti apa?
Apakah memang dari awalnya memang tidak ada atau kehadirannya yang sebenarnya ada namun tidak terasa?

Saat kau seolah memiliki "lubang" di hatimu yang entah bagaimana terasa begitu dalam tanpa kau mengetahui apa yg seharusnya dapat menutupnya.. apakah itu hampa?

Saat kau tak lagi memiliki "kehadiran" darinya yg sudah begitu biasa, sampai-sampai kau tidak menghargai keberadaannya, hingga suatu ketika dia benar2 pergi.. apakah itu hampa?

Seharusnya.. jika memang sejak semula dia tidak pernah exist dalam pikiran dan hati.. dia tidak akan pernah bisa meninggalkan sebuah lubang yg menganga, sebuah luka..

Kukira Kasih Allah -yg luar biasa berlimpah- saja sudah cukup bagiku.. tapi Beliau pun mengatakan "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya,   yang sepadan dengan dia".. 

Apakah 'lubang' ini pertanda, bahwa sebenarya.. Dia ada.. Dia yang selama ini menutup lubang itu..
Lubang yg dalamnya separuh dari jiwa..

Siapakah dia yg seharusnya menjadi padananku..?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salahkah jika kubiarkan 'lubang' ini tetap ada? Sekedar pengingat bahwa kau benar2 ada, pernah setidaknya..

Terkadang aku lebih suka berpura-pura menjadi sesuatu yg kau benci..
Agar aku tidak perlu membagi 'luka' ini.. aku masih terlalu rapuh untuk kau ikat, untuk sekedar bersandar pada 'cinta'.. yang sampai sekarang masih menakjubkanku akan kuasanya..

bukan berarti aku telah putus asa dengan cinta.. aku mempercayai cinta, dan aku berharap dapat kembali bersahabat dengannya..

Aku ingin agar kau berbahagia.. walau aku tidak ada dalam daftar kebahagiaanmu.. tidak terundang untuk sekedar merayakan bahagiamu..

Jika memang ini hanya kesia-sian dari penyesalan yg terlambat.. biarlah Sang Khalik dan semestanya yg turut bekerja.. mempertemukan kembali aku dan kau, Sang penutup 'lubang'.. belahan jiwa..