Thursday, August 14, 2014

NN

Sangat egois saat kita menghakimi orang lain dengan melihat satu sisi saja dari hidupnya.
percayakah kau bahwa manusia itu makhluk sosial? berkebutuhan untuk diperhatikan dan memperhatikan.
Manusia memang egois pada dasarnya, ada yang mengekspresikannya lewat berbagai hal bahkan yang oleh sebagian orang dianggap tidak wajar dan tidak perlu.

Sekilas hal ini jadi lucu, kita tidak pernah menjadi orang lain tapi kita merasa tau persis apa yang orang tersebut alami dan rasakan.

sosial media bukanlah musuh yang harus dihindari bahkan dimusnahkan.
memang kecanduan akan hal tersebut akan membawa dampak negatif, bahkan pembunuhan karakter.
tetapi saat manusia menggunakannya bahkan mungkin sering, bukan serta merta berarti dia ingin menjadi "malaikat digital".
mungkin baginya itulah media yg dapat dia gunakan, lihatlah motivasinya bukan melulu akibatnya.
karena tidak bisa dipungkiri banyak hal baik juga dari media sosial.
berhentilah membuat orang lain sesuai dengan idealisme pribadi lain.
Sewajarnya saja, segala sesuatu yg berlebihan tidak baik bukan?
jangan menghakimi jika tidak mau dihakimi, ukuran yg kita pakai untuk orang lain akan diukurkan juga kepada kita.

Monday, August 4, 2014

Karenai Hana

Dalam hati telah mekar..
sekuntum bunga murni
bunga yang tak kan pernah layu..
yang kudapat darimu..

kusudah tak takut lagi pada apa yang kupercaya
karna kini kulebih tegar..

berjumpa denganmu sungguh bahagia,
bergandengan tangan kusungguh bangga
meskipun..

kini kita menatap langit yang berbeda,
tapi..

aku bisa melangkah sendiri...

Friday, July 25, 2014

Requiem

Akhirnya aku mengerti..
membuat orang lain percaya..
sama sulitnya dengan mempercayai diri sendiri..

bahwa..
kepercayaan yg sudah terluka, tidak akan bisa disembuhkan..

bahwa..
aku sendiri kehilangan kepercayaan dengan apa yang harus kupercaya..

perlahan sesal itu menelusup..
sesal karena waktu yg telah dilewati tidak akan bisa dijelajahi kembali..
sesal karena kata yg pernah bergulir seharusnya tidak pernah terucap..
sesal karena pada akhirnya aku berjumpa lagi dengan perpisahan..

sesal karena pada akhirnya aku harus mengakuinya..
mengakui bahwa perjalanan ini kembali membawaku mengecap kembali pahitnya penyesalan..
penyesalan atas hal2 yang tidak cukup berani untuk kulakukan..

sesal karena pantulan yang kulihat ternyata bukanlah aku yg sebenarnya..
kebenaran yang terlihat palsu..

sesal karena aku telah membunuh diriku sendiri dengan cara yang kejam..
terlebih lagi.. sesal karena 'senjata'ku justru melukai orang yang kusayangi..

ternyata perjalanan ini hanyalah awal.. belum berakhir sama sekali..

Wednesday, June 4, 2014

Coda..

"..yang namanya cinta itu, ga boleh setengah-setengah.." - Refrain

Sebenarnya bagaimana seharusnya kita mencintai seseorang?atau bahkan sesuatu..?
Ada yang mengatakan kita tidak boleh terlalu mencintai seseorang, karena itu akan membuat Tuhan Allah cemburu. Ya.. Dia memang Allah yg cemburu, yg tidak mengizinkan ada ilah-ilah lain dihadapanNya.
Tapi, Ia adalah Allah yg penuh kasih, bahkan Ia adalah kasih itu sendiri.. Dan Dia mengajarkan kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri..

Apakah ada orang waras di dunia ini yang menginginkan untuk dicintai dengan setengah hati?
Benarkah setengah saja itu sudah cukup? sudah sewajarnya?
Tidak..
Bagiku.. cinta yang sejati lahir dari relung hati yg paling dalam -bukan pertengahan- , tulus, selalu ingin memberi..
Tapi bagaimana jika hal itu justru menjadi berhala dan menggantikan Allah? Ya, itu bisa saja terjadi saat kita menggantikan prioritas Allah dengan hal2 yang kita 'cintai' di dunia ini. Saat Allah yang begitu besar itu tertutup oleh tawaran2 cinta dari dunia ini.

Mungkin kedengarannya konyol, tapi aku ingin mengibaratkan cinta seperti hardisk - ya hardisk untuk menyimpan data di komputer -..
Saat kita mempunyai PC, pasti ada hardisik untuk penyimpanan data kita.. Hardisk yg pertama adalah yg paling besar kapasitasnya yg paling canggih juga teknologinya, untuk menyimpan cinta kita kepada Tuhan.
Kemudian kita menyadari ada keluarga kita yg pasti kita cintai juga, maka kita pun butuh 'tempat' untuk menyimpan cinta itu..
Bukan berarti kita mengurangi porsi cinta untuk Tuhan di hardisk pertama, saat kita melakukan hal itu, justru itu akan membawa cemburuNya atas kita.
Kita kembali menyediakan hardisk kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya untuk menyimpan cinta kita kepada orang tua kita, saudara kita, bahkan kekasih kita dan untuk setiap orang yg kita sayangi..
Semuanya mengisi penuh tiap hardisk tersebut.. tidak perlu setengah-setengah..

Apakah setengah setia dapat dikatakan setia? Tidak, itu berkhianat.
Apakah setengah jujur dapat dikatakan jujur? Tidak, itu bohong
Apakah setengah taat dapat dikatakan taat? Tidak, itu tidak taat..

Terkadang mungkin kita yg terlalu takut untuk mencintai, untuk menyediakan 'hardisk' baru itu..
dan malah mengambil kapasitas dari 'hardisk' lain..sehingga menjadikannya setengah-setengah..

“To love at all is to be vulnerable. Love anything and your heart will be wrung and possibly broken. If you want to make sure of keeping it intact you must give it to no one, not even an animal. Wrap it carefully round with hobbies and little luxuries; avoid all entanglements. Lock it up safe in the casket or coffin of your selfishness. But in that casket, safe, dark, motionless, airless, it will change. It will not be broken; it will become unbreakable, impenetrable, irredeemable. To love is to be vulnerable.”

― C.S. Lewis, The Four Loves

i'm trying to open up my coffin.. even if it'll be tough..as long as i have hope and faith, i'll be steady and find my happiness..
=======================================================================
Love is never tired of waiting; love is kind; love has no envy; love has no high opinion of itself, love has no pride;
Love’s ways are ever fair, it takes no thought for itself; it is not quickly made angry, it takes no account of evil;
It takes no pleasure in wrongdoing, but has joy in what is true;
Love has the power of undergoing all things, having faith in all things, hoping all things.




Thursday, May 22, 2014

How Great Thou Art

O Lord my God, When I in awesome wonder,
Consider all the worlds Thy Hands have made;
I see the stars, I hear the rolling thunder,
Thy power throughout the universe displayed.

Then sings my soul, My Saviour God, to Thee,
How great Thou art, How great Thou art.

Then sings my soul, My Saviour God, to Thee,
How great Thou art, How great Thou art!

When through the woods, and forest glades I wander,
And hear the birds sing sweetly in the trees.
When I look down, from lofty mountain grandeur
And see the brook, and feel the gentle breeze.

And when I think, that God, His Son not sparing;
Sent Him to die, I scarce can take it in;
That on the Cross, my burden gladly bearing,
He bled and died to take away my sin.

When Christ shall come, with shout of acclamation,
And take me home, what joy shall fill my heart.
Then I shall bow, in humble adoration,
And then proclaim: "My God, how great Thou art!"

Monday, May 19, 2014

Enough is enough

Where am i all this long?
why am i so blind?
i can't see clearly..
this way will end up in a valley of death..

and i will jump into it happily with eyes closed..
now.. The Light has came to me..
it opens up my eyes..

Why am i so afraid to know the truth..
because i was too sinful.. too dirty.. too.. despicable..

"This is the time.."
i heard that sound..
"To end all of this suffer.. to go home.."

"Yeah.." i replied..
Enough is enough..
i can't continue to walk on this path..
no, i won't..

"Let me in your Light.. Guide me in your presence.."
i prayed..
"So, i can keep my heart, as close as possible to Yours.."
"Give me Your strength.."

Thursday, May 8, 2014

Untitled

Hampa..

Rasa dan asa..
benarkah ia ada?
atau hanya ilusi dari khayalan otak?

Kecanduan akan kesendirian ini ternyata beracun..
membunuh diriku yg sebenarnya, yang terlalu rapuh untuk berdiri..
mencoba menengok kebelakang, mencari bayangannya yg bertualang meninggalkanku..

sendiri..

tak perlu takut akan tersakitinya hati,
tak perlu takut menyakiti,
tak perlu peduli..
tak perlu berpikir,
tak perlu merasa..

sampai akhirnya.. 
tak perlu hidup..

namun.. Tuhan terlalu baik, bahkan untuk seorang jalang sepertiku..
Dia terlalu suci, memikirkannya pun aku takut terbakar oleh kenajisanku..
Dia.. Dialah yang tak jemu-jemunya memanggilku, untuk mencurahkan kasihNya yg terlalu melimpah..
bahkan cukup untuk seluruh makhluk di semesta ini..

Aku menjadi baru.. Kepompongku sudah terlepas..
Sayap-sayap lembut nan indah telah menggantikannya..
Aku menemukan makna dalam kehampaan..
Menemukan Dia yg dapat mengisi kehampaanku selama ini..

Kini.. hanya satu pintaku..
Ajari aku untuk berjalan dalam jalanMu, bukan jalanku
melakukan kehendakMu, bukan kehendakku..
Aku ingin mengenalMu dan mencintaiMu.. sepenuhnya.. 
lebih dari segala yang ada..

Mampukan aku.....

Deja Vu

Tak pernah kusangka..
aku akan kembali ke tempat ini..
kukira aku akan melupakan tempat ini selamanya..

ceruk-ceruknya yang tajam,
jurang gelap tak berujung..
jalannya yang gersang dan berkerikil..
dengan sebuah tembok hitam legam yg kokoh berdiri di tengahnya..
yang hingga kini tak kuketahui mengapa harus ada disana..
semuanya terlihat suram dan menyedihkan..

tapi.. kali ini aku dapat merasakan keindahannya..
dalam gelap yg memelukku, ada tenang yang terselip..
yang membuatku ingin.. tinggal..

namun aku tersadar, aku tidak mungkin dapat hidup disana..
tanpa adanya air dan roti kehidupan bagi jiwaku..
aku akan binasa selamanya..

kupaksakan kakiku melangkah menjauh..
dari penjara ini, tempatku sebelumnya..
kukenakan topeng bahagia semu yg selama ini menemaniku, yg selalu ingin kumusnahkan tapi tak bisa..
mungkin harus tangan orang lain yg dapat memusnahkannya..

kini aku melangkah.. dengan sebuah bekal kehidupan baru..
setiap keindahan yg ada terkadang akan indah jika kita melihatnya saja tanpa harus menyentuh atau memilikinya..
seperti bias pelangi dari gelembung sabun yg tertimpa sinar mentari..
yg segera sirna saat kita menyentuhnya..

aku memutuskan untuk pindah..
dan mencoba meyakini..
ada 'indah' di setiap 'pindah'..

Wednesday, May 7, 2014

Empty

Suatu hari,
aku pernah bermimpi..

Saat tiada mata untuk melihat segala kemunafikan dan kepalsuan..
saat tiada telinga untuk mendengar segala tipu daya dan kalimat yg mematahkan semangat,,
saat tiada kaki-kaki yg membawaku ke jalan menuju jurang kematian..
saat tiada lengan yg menggenggam asa yg hampir pupus..
saat tiada hati untuk merasa..
saat tiada pikiran untuk merunut logika..

saat..
semuanya tiada..

apa yg terjadi?

aku butuh tempat untuk pulang..
tempat dimana aku tidak perlu takut untuk bermimpi buruk,
karena aku tahu itu hanyalah mimpi yg akan hilang saat aku terjaga..

aku pernah bermimpi..
aku akan menemukan lengan tempatku pulang..

Friday, March 28, 2014

A Piece of Heart..

Hi there, lil' me..
rasanya udah berabad-abad ga 'nyolek' kamu.. untung kamu ga punya bentuk fisik yahh..
kalo ga pasti udah dekil bin lumutan saking lamanya :P
kalau udah main kesini pasti bawaannya jadi pengen cerita paanjang lebar haha..

Hey..Inget ga terakhir bercermin kapan?
Ada yang pernah mengatakan statement seperti ini:
" Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin,
bukan ketakutan akan sepi.."
Kalau ini jadi status kayaknya bakal banyak yg like, retweet, repath, dsb lah :D
At first, i'm impressed too by this statement.. How sweet will it be..

Tapi, aku terpikir.. Saat kita benar2 menemukan refleksi kita yg tercermin itu..
Bukankah dia akan selalu disisi yg berlainan dengan kita?
Bukankah kita pada akhirnya tetap tidak bisa menyatu?
Memang sangat menyenangkan dapat menemukan dia yg sangat tersinkronasi dengan diri kita..
seolah-olah dia dan diri kita "satu"..
tapi, sekali lagi, yg akan terucap bukanlah " Inilah dia tulang dari tulangku dan daging dari dagingku, dialah pasangan hidupku yang dapat melengkapi bagian diriku yg hampa"
melainkan " Kamu rasanya cocok jadi sahabatku, kita sangat mirip.."

Daripada menemukan dia yg hanya bisa mencerminkan keutuhan kita tanpa kita dapat benar2 memiliki keutuhan tersebut - yg hanya bisa kita lihat saat kita "bercermin"-, rasanya lebih bahagia menemukan dia yg benar2 bisa melengkapi kita.. tanpa perlu "cermin" untuk meyakinkan bahwa kita telah utuh karena kehadirannya.

Tidak perlu terobsesi menjadi 'berlian' untuk menemukan kekasih yg sejati.
Karena cinta yg sejati tidak akan silau oleh kilau berlian. Berlian memang indah. Tetapi jika orang yg memilikinya memperlakukannya seperti batu kerikil, maka tidak akan ada artinya.
Malahan jika ada orang yg memiliki batu kali - yg kotor, legam, besar, dan tidak menarik-, namun memperlakukannya seperti berlian bahkan 'memahatnya' dengan sepenuh jiwa maka keindahan yg terpancar tidak akan kalah dari kilau berlian.

Kita tidak dapat mengatur kapan kita bisa jatuh cinta, kepada siapa kita harus jatuh cinta, dan sebagainya.
Tetapi.. kita bisa memilih.. apakah kita membiarkan perasaan tersebut tetap tumbuh atau segera mematikannya. Mematikan 'api' yg jika terlampau besar dapat melumat habis diri kita sendiri.
Cinta adalah hal yang absurd. Abstrak. Kuat.
Kita tidak dapat memberi takaran untuk cinta, cinta bukanlah logika yang bisa dibuktikan dengan hitung-hitungan matematis.
Love is a "feelings" not a "thought". So just feel it, don't think too much..
Bukan berarti kita tidak melibatkan logika sama sekali. Logika perlu untuk menjaga hubungan yg didasari cinta tetap "waras" dan "wajar".
Biarlah logika berjalan dibelakang atau berdampingan dengan cinta, tapi jangan biarkan logika menghalang-halangi jalan cinta.
Pilihan itu akan selalu ada, keputusan harus dibuat walaupun kita tidak tahu masa depan seperti apa yg menanti didepannya. Aku memilih..
Untuk tetap percaya akan kekuatan cinta, untuk tidak berhenti mencintai apapun resikonya..
Love at the fullest is to be vulnerable..

At the end, i'm realized that God is too good.. He makes everything beautiful in His time.. For man look on the outward appearance, but God looks on the heart. His Plan is always be the best.. So i put my trust on Him, come what may as His will, not mine..