Thursday, December 15, 2016

#5

Ada yang bilang bahwa sebuah perjalanan mengajarkan kita..
Bahwa proses penjelajahan pun sama berharganya dengan tujuan itu sendiri
Dan bagiku kamulah tujuan penjelajahanku selanjutnya
Genggam tanganku, kita akan segera memulai perjalanan panjang kita

-15 Des 2016

Thursday, November 17, 2016

#4

Ternyata aku masih saja pelupa
Aku lupa menghitung hari-hari kita
Karena jari-jariku pun tlah habis menghitung bahagia kita
Semoga ini jadi pengingat agar kita tak pernah lupa untuk berbahagia

-15 November 2016

Monday, November 14, 2016

25

Hi, have you hugged yourself today?

Said something nice to yourself?

Be Grateful for everything that happens and perhaps could be happen..

For everybody that really into you, care and love you just the way you are.. no matter how hard you try to let them down and convince them that you are not that worth for taking place of their heart..

For just maybe a chance to open your eyes and see the same view of your home.. to smell the same scent of your favorite meals.. to hear the routine noise made by your brother.. to touch the air and breath it in..

I am being grateful..

Even for every tears that dried on my cheek,
every desperate prayer in the late of the night,
every sad song i sang in my gloomy day,
every sorrow i've been through has strengthen me..

And here i am, in my quarter of century..
Being grateful to also have my weaknesses in order to be guarded by His Almighty Power
Being Grateful for everything... I do realize, what really matters are lie inside not outside..

There's indeed sometimes when i regret my foolish actions toward those who i loved.. even my own family..
Thanks for not giving up on me.. Thanks for giving me the chance to know each of you :)
Just hope, this time i'll learn from my mistakes and being a better person..

For you, who had been also being hurt or betrayed by me.. just know that i'll never wish something terrible happen to you, i'll keep wishing the best for you.. that you may also find your own peace and let go of past.. That maybe someday we'll meet again like an old friend that yearning to share all of those magical stories..

At the end.. i just wanna say thank you.. and sorry.. for every eternal tiny time that have been given to me and yet i still fixing my bugs in this life..

To infinity and beyond.. don't give up trying.. :)

- Lil notes for myself, gentle reminder to be rejoice always.. (and maybe for you too)

Tuesday, November 1, 2016

Halo hati..

Halo hati,

Tak terasa sudah seminggu berlalu (oke, aku bohong, ini adalah seminggu terlama dalam satu tahun terakhir).

How’s life? Kamu baik?

Karna aku tidak. Aku tidak baik-baik saja. Senyum di wajahku kemarin? Ah, aku mulai suka bermain sandiwara. Menipu dunia ternyata menyenangkan juga.

Bagaimana dengan escape plan yang kamu rencanakan? Punyaku tidak berjalan dengan baik. Membanting tulang untuk bekerja somehow tidak menyenangkan. Aku tetap membayangkan akhir minggu tenang diselingi hujan, agar bisa bersembunyi di balik selimut dengan nyaman.

Ya, sifat malasku semakin menjadi jadi. Jika ibu hamil sering menyalahkan bayi di dalam kandungannya ketika ini terjadi, bawaan orok, kata mereka. Mungkin aku akan menyalahkan dirimu, bawaan hati. Adil bukan? Siapa lagi yang lebih tepat dikambinghitamkan untuk semua ini?

Halo hati,

Kamu masih di sana? Aku rindu bercerita. Bercerita tentang apa saja seperti hari hari biasanya sebelum kau minta aku untuk berhenti.

Katamu aku harus mencoba mengikhlaskan. Mungkin kamu belum tau kalau mengikhlaskan sesuatu itu adalah hal yang paling sulit untuk dipelajari. Bahkan dulu sempat dibuat filmnya di layar lebar. Kamu tidak tau? Yang jadi bintangnya dedi mizwar dan andre stinky.

Mereka sudah jadi politisi katamu? Ah ya benar juga. Tapi ini diluar konteks pembicaraan kita! Pengalihan isu? Kamu pun sudah ikut ikutan berpolitik ya sekarang denganku, manipulasi pikiran adalah salah satu alat politik, cih mentang mentang sudah dekat pemilu.

Halo hati,

Jadi kapan kira kira kamu akan sembuh? Bukan bukan, ini bukan desakan. Ya, aku memang terlahir sebagai anak yang tidak sabar. Tapi ini bukan desakan. Aku akan menunggu, menunggu dengan tidak sabar tentunya. Kamu tahu jelas aku tidak pernah suka menunggu.

Jangan lama-lama ya, aku lelah.

Predikat anak lemah itu masih melekat, menempel rapat. Sugesti “kamu anak kuat” dari sekitar tidak cukup meyakinkanku. Dan jangan bilang padaku ini hanya masalah waktu.

Aku tahu ini bukan masalah waktu. Ini masalah kemauanmu untuk melangkah pergi. Berjalan pelan tapi pasti. Bukan salah satu hobimu untuk berjalan, ya, aku mengerti.

Tapi masalahnya, sudah terlalu banyak jalan pintas yang kamu ambil sedari dulu, lalu gagal. Mungkin ini saatnya untuk mengambil jalan memutar yang lebih panjang, untuk pulang.

Ya, aku ingin pulang.

Dan karna tak ada orang lain yang akan menanggung sakitmu selain aku, kali ini tolong, pulang dengan cara yang benar. Menyusun serpihan jadi satu kesatuan utuh kembali butuh effort yang oh-sungguh-berarti.

For once, be good, dan lekas sembuh.



Salam sayang,


(teristimewa untuk para penyintas dari peperangan hati, semoga lukamu segera sembuh, bahkan jangan biarkan cacat tetap menjadi penghalang bagimu tuk bersyukur atas kehidupan)
*special thanks to Rizki Pernando 'Ochol" :')


Monday, October 31, 2016

Sayonara

"Tingkat kebaperannya melebihi orang yg habis diputusin pacar..", kata Ical salah satu sahabat karibmu itu.

Tapi aku pun mengiyakan perkataan tersebut.. Tak bisa dipungkiri kamu pun sudah berkontribusi memenuhi memoriku dengan kenangan dan angan

Walau aku tahu hari ini akan tiba, bahwa akhirnya pertemuan akan merindukan perpisahan, tapi tetap saja rasanya tidak siap.
Tapi kita tidak akan pernah merasa siap sampai kita dihadapkan dengan pilihan satu-satunya untuk bersiap bukan?

Hari ini, aku tidak tahu bagaimana harus memberi nama untuk setiap rasa yang kurasakan..

Kaget, pastinya, karena hari ini tiba seperti pencuri yang tidak memberikan pngumuman saat ingin merampok

Sedih, karena aku akan kehilangan rekan kerja yg luar biasa, tapi semoga hanya peran sbg rekan kerja yg hilang, bukan sbg seorang kawan yg pergi

Bangga, karena kau akhirnya menemukan angkasa untuk mlebarkan sayapmu, walau aku tak tahu pasti apakah angkasamu masih berwarna biru seperti milikku.. kau selalu tertutup soal teritori barumu itu, aku hanya berharap disana kau dapat terbang lebih tinggi daripada disini

Senang, karena aku masih menjadi sosok yg kau ingat untuk berbagi secuil informasi perihal hari ini

Hampa, sekaligus penuh..

Tawar, sekaligus manis..

Bingung, sekaligus paham..

Mungkin kau kira aku sudah mematikan radar Neptunusku, mengunci rapat setiap kepingan akan kita, tapi kau perlu tahu bahwa aku masih peduli, aku tidak lupa, tidak akan bisa..

Maaf kalau aku puitis seperti ini, kau pasti juga tahu aku selalu melow seperti ini..

Hari ini hari kelulusanmu, kelulusan aku juga.. kelulusan kita..
Maafkan jika masih ada hal-hal yg membuatmu luka, smoga kelak masih ada kedua kursi dan meja bagi kita dihatimu untuk sekedar berbincang hangat, menertawakan masa lalu, bertukar semangat menghadapi esok, berbagi cerita tentang cinta (undang2 yee kalo nikahh!), dan bahkan mungkin menikmati Tuhan.

Godspeed for you.. you know i always pray for the best for you.. aku bersyukur mengenalmu, kawan :)..

Saturday, October 15, 2016

#3

Tahukah kau kalau langit tak hanya biru?
Ada awan putih juga yang menghiasinya
Sama seperti awan yg menghadirkan hujan, menolongnya meluruhkan tiap bulir-bulir kesedihan
Tak ada hujan tanpa awan, pun tak ada 'kita' tanpa 'kamu'

-15 Oktober 2015

Thursday, September 15, 2016

Berani bersikap Idealis ?

Apa yang menjadi impian terbesarmu? Kehidupan seperti apa yang kamu idam-idamkan untuk terjadi?

Sebagai seorang yang kerap diberi label “terlalu idealis” oleh sebagian rekan-rekanku, aku memiliki dunia impianku sendiri. Dibesarkan dalam keluarga Tionghoa yang masih memegang tradisi cukup kuat, membuatku berpikir bahwa kesuksesan dapat diukur dari seberapa banyak uang yang telah kuhasilkan, pendidikan dan karir yang baik, keluarga yang harmonis, dan hal-hal Indah lainnya. Itulah menurutku kehidupan yang ideal bagiku. Bahkan terkadang idealismeku sendiri yang membuatku justru menjalani hidup lebih berat dari yang seharusnya.

Berbicara tentang idealisme membuatku teringat sebagian lirik dari lagu “Imagine” dari John Lennon:
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Living life in peace... You...

Rasanya memang lebih mudah mengimajinasikannya dibanding menghidupi pandangan idealis tersebut. Mungkin bagi seorang John Lennon, itulah dunia yang diimpikannya, idealisme yang diusungnya.

Jika idealisme hanya memberatkan hidup, apakah sebenarnya kita perlu menjadi orang yang idealis? Bagaimana pandangan kekristenan terhadap hal tersebut?

Dalam perenunganku akan hal ini, aku menemukan beberapa hal yang membantuku melihat idealisme dari sudut pandang yang berbeda, bukan sekedar hal yang memberatkan namun penting tapi lebih dari itu.

Dalam ‘idealisme’ terkandung kata ‘idea’, pada dasarnya idealisme itu sendiri adalah sebuah ide. Ide mengenai sebuah perubahan, terlepas dari baik buruknya perubahan tersebut. Perubahan itu sendiri bisa terjadi karena ketidakpuasan terhadap situasi kondisi yang sedang berlangsung, ada ‘kesalahan’ di dalamnya yang perlu diperbaiki. Namun perlu diingat bahwa idealisme juga membutuhkan realisme sebagai tim kerja. Kesalahan umum yang sering dilakukan –khususnya olehku- adalah kita hanya mengembangkan sikap idealis yang mengakibatkan angan-angan kita melambung terlalu tinggi, melupakan bahwa angan kita pun membutuhkan tempat berpijak untuk dapat direalisasikan.

Itulah mengapa diperlukan sikap realistik, untuk menolong kita memahami kondisi riil di lapangan. Sementara sikap idealis diperlukan untuk mengidentifikasi masalah atau kekurangan yang ada serta untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.

Jadi pada prakteknya, sikap idealis dan realistis tidak saling berkontradiktif tetapi keduanya harus berjalan selaras agar hasilnya nanti tidak berat sebelah dan tepat sasaran. Idealisme memerlukan keberanian untuk dapat diwujudnyatakan. Tetapi terkadang kita sulit membedakan mana yang memang keberanian dan mana yang hanya kesombongan belaka untuk mempertahankan gengsi.

Lantas keberanian apa saja yang diperlukan untuk mempraktekan idealisme dengan benar?

1.       Berani berserah
Bagi aku sendiri, berani yang dimaksud disini salah satunya adalah berani berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Kita berani melakukan perubahan karena kita tahu bahwa apa yang kita lakukan adalah benar dan berkenan kepada Tuhan. Bahwa Tuhan sendirilah yang akan menjadi hakim dan pembela bagi kita nantinya. Oleh karena itu, kita pun perlu mengecek apakah pandangan idealisme kita sudah selaras dan sejalan dengan Firman Tuhan. Berdoa meminta hikmat pada Tuhan agar kita dapat peka mengidentifikasi hal tersebut adalah suatu hal yang mutlak untuk dilakukan. Sebab sia-sialah apa yang kita pertahankan untuk dilakukan jika hal tersebut menentang kehendak Tuhan. Percuma kita memaksa berjalan jika ujungnya hanya salah arah. Seperti yang tertuang dalam Amsal 16:9, Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. 

2.       Berani bertanya
Don’t assume, just ask.”
Baru-baru ini aku mendapatkan slogan tersebut saat mengikuti pelatihan soft-skill dari kantorku. Sebelumnya, para peserta diminta untuk mengikuti tes sederhana untuk menilai apakah kita lebih sering menyimpulkan dengan berasumsi ketimbang mencerna informasi yang diterima sebelum menarik kesimpulan tentang suatu hal. Dan alangkah terkejutnya aku mendapati bahwa ternyata aku adalah orang yang asumtif. Kejadian ini mengingatkan aku untuk lebih belajar menggali informasi lebih dalam, bertanya sebelum menyimpulkan sesuatu. Benteng idealismeku kerap kali membuat aku berasumsi terhadap orang lain, bahwa pemikiran mereka tidak se-ideal milikku. Aku lupa menempatkan posisi di posisi mereka, melihat dari sudut pandang mereka. Idealisme seharusnya dapat bersifat dinamis dan global agar perubahan yang akan dilakukan bersifat menyeluruh dan membangun seluruh aspek yang dibutuhkan bukan hanya terfokus dengan diri sendiri.

3.       Berani Menerima untuk merelakan
Sebelum kita dapat melemparkan bola basket ke ring, kita harus terlebih dulu menerima operannya, menangkap bola tersebut. Demikian juga saat idealisme kita harus runtuh atau orang lain tidak bisa mengikuti idealism kita. Saat idealisme kita tidak dapat kita pertahankan, ingat kembali poin pertama tadi, berani berserah. Berserah berarti kita mempercayai Allah sepenuhnya, kita benar-benar meyakini bahwa rancangan Allah melebihi rancangan kita, seperti tertulis dalam Yesaya 55:8-9, Sebab rancangan-Ku  bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Kita perlu berani menerima kenyataan bahwa idealisme kita terkadang mungkin tidak sesuai dengan rencana Tuhan atas kita dan merelakan idealisme Tuhan yang menggantikan idealisme kita. Dengan jalan ini kita tidak akan menyiksa diri untuk terus bertahan menjalankan pandangan idealisme kita yang salah di mata Tuhan.


Pada akhirnya, mari kita para generasi muda berani untuk bersikap idealis namun tetap berpadanan dengan Firman Tuhan dan berani untuk mengimplementasikannya dalam realita kehidupan kita sehari-hari. Agar idealisme kerajaan Allah pun dapat kita beritakan di tengah-tengah dunia yang skeptis ini. Dan tetap ingat bahwa yang dapat kita lakukan adalah menginspirasi dan mempengaruhi orang lain untuk setuju dengan pandangan idealisme kita, bukan memaksa mereka untuk mengikutinya. Perubahan dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Jika kita sudah melakukan yang terbaik namun mereka tetap menolak kita, jangan jadikan hal tersebut hambatan bagi kita untuk tetap mengembangkan diri, kita hanya bisa mengontrol diri kita sendiri dan orang lain pun memiliki kehendak bebasnya masing-masing untuk memilih pilihan mereka.

#2

Kini kumengerti arti berhenti
Berhenti saat menemukan hatiku dalam hatimu
Bukan lagi perhentian yang perih, yang menggelisahkan hati
Tapi perhentian yang hangat, sehangat rumah
Lengang lenganmu tempatku pulang..

-15 September 2016

Thursday, August 18, 2016

Salam Sayang

Kukumpulkan sekian umpatan paling menyakitkan yang kutahu
Makian yang mematikan
Semua hanya untukmu

Yang kutahu takkan cukup..
Cukup untuk meredakan badai dihatiku
Cukup untuk meminta hati mengikhlaskan
Benar kata murid disebelahku,
Nyatanya sabar dan ikhlas dua bersaudara yang selalu bertengkar

Seperti hujan ditengah hari yang terik
Tanpa pertanda dan firasat
Hanya luka yang kau tinggalkan sebagai jejak saat melangkah menjauh

Biarlah kau kukenang sebagai seorang bajingan
Seorang pecundang yang lupa ingatan
Akan aku, kau dan dunia kecilmu
Yang membuatmu kembali kepada ia yang pernah mengukir lukamu,
yang sakitnya telah kau lupakan itu

Ya.. biarlah demikian..
Agar aku tak perlu menyesal telah menolak kau sepenuh hati
Agar aku menyesal pernah memberimu sepenuh hati
Mengingatmu seperlunya untuk melupakanmu

Aku memang egois,
Aku hanya ingin lukaku untukku seorang diri
Biar aku yang lampau membusuk bersama kenangan lapuk ini


Monday, August 15, 2016

#1

Seperti arloji yang mati
Hati ini terpatri, seolah waktu terhenti antara kita
Memberi arti tiap detik yang telah terlewati
Detak detik kita dimulai saat ini,
Walau seolah waktu terhenti antara kita

-15 Agustus 2016

Wednesday, August 10, 2016

Belati

Pikiranku berhamburan
Tersebar di antara tumpukan kenangan dan angan
Sementara hatiku tercerai berai
Dalam derai badai risau

Hey.. apa kau dengar?
Lagu rindu namun sendu itu..
Yang lantunannya sayup merintih berdoa
Agar kau ingat rasanya kembali, pulang..

Ah.. tentu tidak..
karena lagu itu hanya menggema dalam palung laut hati
Sementara kau telah mematikan radar Neptunus itu
Agar kau tuli mendengar semua laguku

Jika peduliku hanya belati bagimu..
biarlah aku jadi belati yang terpatri di jantung hatimu
Agar selalu dekat dengan nadi dan matimu

Ah..tapi tentu tidak..
Lebih baik jika aku jadi belati yang patah
Agar kau tak kembali terperangkap luka
Agar kau pulih, dan lantas pergi
Hidup.. bukan mati..




Monday, August 8, 2016

Aku (pun) Benci Ragu Itu

Aku benci ragu itu


Terlintas ingatan masa lalu

Ku ingin lenyapkan itu walau sebesar apapun

Tadinya kuat menjadi berat

tadinya berani jadi tak bisa jalani


 

Kupilih yang kanan, kau juga….

Kupilih yang kiri, kau juga….

Aku ragu untuk naik

Akhirnya kau berani untuk naik

Aku turun

Kau malah ikut turun

 

Aku hancur karena ragu

Aku kabur karena ragu

Aku lebur karena ragu

Aku benci ragu itu…

 

Rudi Bachtiar

31 Agustus 2007

Thank you kang Rudi buat sumbangsih puisinyaa,
kalo dah jadi buku kumpulan puisinya, sisain 1 copy buat saia yahh hihi :P

Tuesday, July 19, 2016

Awal yang Baru

Bak putih salju yang mengenggam apel beracun tanpa curiga
Keluguan yg berani seperti itu;
Tetap memilih percaya walau nafas taruhannya
Berharap tanpa lebih dulu menatap

Aku rela disebut berotak udang karena kembali jatuh cinta
Terlebih ketika pangeran dengan kuda putih itu tiba
Sebuah Khayal yang menjelma nyata

Seisi planet terasa indah
Dengan birunya angkasa
Kala cinta kembali merekah
Di tanah hati yang dikira sudah tak bernyawa

Rinduku adalah hutan belantara
Tempatku tersesat diantara rimbunnya kenangan dan keinginan tentangmu
Akan kubuat penangkaran untuk cinta ini agar ia tidak punah,
Agar tiada kelangkaan cinta diantara kita

Selat waktu dan kesibukan yang memisahkan aku dan kau,
Biarlah hanya sejarak asa dan damba untuk sebuah pelukan erat
dan setiap tikungan pulang yang kita lewati akan memanggil kita untuk saling menoleh, berlomba memberi tatapan kasih terhangat
Sebagai pengingat untuk bersyukur bahwa kita masih ada, bahwa kita telah saling menemukan..


Thank youu for playing along with me koko :D
hope u like it :)

#10WordsWar

Friday, July 1, 2016

Pamit

Kepada mereka yang akan pergi untuk pulang..

Jangan lupa membawa perbekalan doa harapan yang cukup
Juga rindu yang banyak, agar kau tak lupa jalan pulang

Apakah ranselmu sudah terisi penuh dengan kenangan indah tentang rumah?
Kenakanlah pakaian warna-warni cinta kebanggaanmu itu..
Sepasang sepatu hidup-mati yg selalu ada di tiap langkahmu

Lambaikan tanganmu dengan tegar
Hiasi wajahmu dengan senyum yang segar
Langkahkan kakimu lebar-lebar

Berlari ke pelukan mereka yang kau damba
Yang tak putus-putusnya kau jalinkan benang rindu
Yang kepadanya kau ingin mengguyurnya dengan cinta

Selamat jalan kawan..
Usah kau cemas, aku masih disini tertawan..
Menahan rindu berkepanjangan
Yang menanti kepulangan

Monday, June 27, 2016

The Burning


Slipping the tasteless green tea by the charred pineapple field,
Vivid memories return when he saw a kite flies high in the cloudless sky.

Seeing a boy riding the bike with a gal behind holding a petite umbrella,
His weak boney hands open a keychain watch that contain portray of a girl.

Reminded by the flickering light from the rusty old kerosene lamp,
Heart of his begins to take comfort under the unhurried setting sun.

The poem depicts an old age farmer whose pineapple field completely destroyed by the forest fire and loses his only love after his wife had passed away not long ago. This sad story takes place in Rimbo Panjang, Riau province, Indonesia where unethical forest clearing is very real.

Another great work of KK based on 10 words that he has given to me before, he decided to make his own based on that :)
#10WordsWar

Sunday, June 26, 2016

Kenapa?

Kenapa?
Apakah sang roman sudah kehabisan majas untuk melukis kerisauan yg lain? 😂.
Yah karna mmg harus ada ketegasan..
dimana halalkan atau tinggalkan sudah tak bisa dtawar lagi, ternyata hati ini ga bisa dan ga mau terus dkelabui..

ketika berteman hanya jadi alasan agar tak merasa khilangan.
yah ini mungkin yg bisa ngebantu menenangkan sang hati..

dzat yang seharusnya paling mudah terbolak balik.
Semoga kali ini lebih istiqomah 🙏

Sepenggal pengingat dan pembebat hati yang tersayat
Dari sesama murid di sekolah kehidupan ini..

"Kenapa?'' 
Tak ujung menemukan 'karena'nya.. 

Friday, June 24, 2016

Kita

Kita seperti Gunting
Yang membelah tiap kali kedua bilahnya menyatu
Saling membuka luka tanpa sengaja

Kita seperti Majalah
Yang usang saat hari-hari indah berita cinta menghilang
Membuang tumpukan lembaran kenangan yang menua

Kita seperti Sepeda
Yang berlalu terlalu cepat
Seolah kita mengayuh melampaui dunia orang mati

Kita seperti Bintang
Yang senang berenang di lautan gelap
Namun berubah tenggelam kala terang datang

Kini dia pergi,
menanggalkan 'kita' menjadi 'aku'
meninggalkan tanya yang tak terjawab..
"Akankah kau berbalik kembali untuk menemukan 'kita' sekali lagi?"


Teristimewa untuk menjawab tantangan dari kakak tercintah yang tiada duanya, +Leyda Ekaputri (IG : leydaekaputri), yang ikut menyemarakan turnamen 'kecil' ini,
Makasi atas sumbangan 10 katanya yang luar biasa sederhana namun sulitt ternyata haha
Please enjoy! :)
#10WordsWar


Monday, June 20, 2016

The uninvited Invitation



Phone’s calendar screaming the unforgettable anniversary date
Rustic bronze key opening the heartless frozen glass door
Teary eyes staring at the faded yellowish photo on the icy wall
Recalling the shoes he wore
Recalling the bag he carried
Recalling the book he read
Sound of the wind gently stroking the leafs on the trees
The tree which he sow when I was a toddler

The poem depicts the author’s deepest memory of his father and their old house which they used to share moment together


Thanks KK for sharing this well made poem from only 10 words that i've provided and participate in this 'mini tournament' made up out of the blue by me :P
#10WordsWar

The Lamp

Today i got magic oil for magic Lamp
It lights up the deepest part of our life
It can bring back memories to live,
The ugly and the beauty ones

When the Sky is dark
When the hour hands of the Watch clasped together
When the Sun falls asleep
The Lamp will shine bright, inviting the firefly of memories to come and play around in my mind..

The clatter of Key chain when u opened the door house
- also opened up the casket of my heart
Reminds me of the sound of your footsteps when you're leaving

The aroma of your favorite Green tea latte lunged into my nostril
Reminds me of your perfume that always been my favorite aroma,
Drug to cure my addiction of yearning

Your warm hugs always been my favorite home
It's like umbrella that keep me from wetness yet let me enjoy the melodies of rain

We're riding on your bike talk about all your destination of dreams
But now we arrived in this intersection, we already chose our own way
Nothing wrong in it, yours and mine are the best for us..

The Lamps still shining, it's yellow
Like a fresh Pineapple
I can fly high, like a Kite on the hand of spirited boy
-Thinking he is the best pilot to travel through the clouds of dreams and hope

You know i still love you,
We can't stop loving someone.. but still we can learn to live without them..

Do you wanna have magic oil too?
I called it oil of gratitude..
The willingness to let go, let God do the rest after our best failed..

And we still can fly high and low, keep the lamp shining through darkness
With our own wings, our own oil..
Always...


So i also get 10 words challenge, i have to made some writing using the 10 words that already given (the bold ones) by my best buddy, KK.
Thanks for participating in this mini Words War! Keep shining through your writing too hehehe :P
#10WordsWar

Tuesday, June 14, 2016

#moveon

Nampaknya aku tahu karir yang pas buatku
Konsultan Cinta!
Khusus untuk kau yang mendamba cinta
Yang menghamba asa

Tiap sesi konsultasi, akan kuberi kaudosis cinta sebanyak-banyaknya
agar kau memahfumi indahnya dunia
agar kau enggan untuk berkelana
agar kau lupa untuk merana

Tapi semua itu ternyata tak bertahan lama
Setitik keraguan menghapuskan segalanya
Bak air bah yg melenyapkan seisi dunia
 Akhirnya kau akan kembali terjaga

Menyadari bahwa bukan aku yg kau butuhkan
Bahwa sesungguhnya yang terbaik sudah kau punya
Menyadari bahwa yang kau butuhkan hanyalah kembali
Kembali pada dia yang telah kau tinggalkan..
Hanya untuk menyesap madu yang telah menjadi pahit

Ya, mungkin aku yang terbaik untuk mengingatkan kau
Cinta tak selalu indah.. tak selalu nyaman.. tak selalu bahagia..
Cinta itu adalah... sebuah "walaupun" setelah "karena"
Bukan "andai" namun "senantiasa"..

Kini kau bersiap pergi, bertualang demi ilmu mencintai
tanpa peduli bahwa tiap dosis cintaku itu adalah ekstrak hatiku sendiri
Kini aku bersiap mati, gentayangan demi hati yg diperbaharui
Agar aku kembali dapat mengekstrak hati

Sambil berdoa, semoga kali ini kau kembali dan tak pergi lagi..

Sunday, June 12, 2016

Kawan Lama

Kadang kala aku melakukan hal tolol
Yang setelah usai menyebabkan dongkol
Yang menimbulkan sesal dan kesal
Yang ditepis pun tak ayal

Aku bertanya-tanya dalam hati
Sesalkah dirasa pelacur usai tertunai hajatnya?
Sesalkah dirasa pasangannya usai birahi terpenuhi?
Sesalkah kedua sejoli mesum usai menggulum manisnya kepuasan fana?

Sesal selalu setia pada sebuah akhir
Tapi aku membenci akhir
Dia tidak memulai, dia tidak menjalani
Hanya berakhir. Mati.

Tapi aku nampaknya tak bisa membenci sesal,
Sebab sesal selalu menemaniku menanti sebuah akhir
Tanpa pernah bertanya perlukah kembali ke awal
Sebab sesal selalu setia kembali kepada sebuah akhir

Ketololan terbesarku adalah berkawan dengan sesal
Sesak dan sedih tiap ia berjumpa dengan akhir yang kubenci sudah jadi canduku
Candu cinta tololku

Jadi,
Apa kau pun kawan dari sesal?

(Tercipta dari insomnia efek hati yang terlalu banyak berasumsi)

Friday, June 10, 2016

Kata

ternyata kata punya warna
kala ia tercipta karena cinta

ternyata kata punya bentuk
kala ia tertangkup dalam peluk

ternyata kata punya suara
kala ia terjerat jerit lara

ternyata aku pun jatuh cinta
pada Sang Kata

Wednesday, June 8, 2016

Fake

I am the Child of Sorrow
Born from Mistress of Darkness
Baron of Death has been always called as 'vater' by me..

I thought i've seen enough screams, through tearful eyes
I thought i've heard enough pain, through silent mouth
I thought i've feel enough torment, through wounded and numb skin

Can you imagine that?
If all of that is nothing more than lies that i keep telling to myself
The one who is hurting, has always been me..
No one ever played with sadness as good as me

Now, standing in front of me
The true Son of Sorrow..
I wasn't born in Death and Darkness, i'm just being adopted

Now, i know
The true form of sorrow
I feel ashamed and guilty, as i am just a fake
I'm confused, should i feel relieved or disappointed?
As the truth is revealing

Now, i can feel again, pity...
That epithet really an arduous one to bear
I'm just hoping there'll be someone who removed that cursed epithet from you, and your entire descendants.. really..

Just you and i are enough
No need another name on the victim list
Even we still learning to heal..

Tuesday, May 17, 2016

:)

Sebuah senyuman selalu memiliki makna..
Ada yg beranggapan bahwa sebuah senyuman adalah sedekah..
Ada juga yg merasa bahwa senyuman adalah hadiah..
Senyuman adalah sesuatu yg indah

Bagaimana menurutmu..?

Atau jika kau tanya padaku..

Ternyata Senyuman tidak selalu indah..
Tahukah kamu, setiap senyumku kini terasa pahit?
Palsu tanpa makna..
Kaku tanpa ketulusan..

Seiringku menarik otot - otot wajahku membentuk sebuah senyuman..
Hatiku ikut teriris mengikuti lebar senyumanku..
Seringai yg melukai..

Bahan bakar terbaik untuk inspirasi adalah jatuh cinta dan patah hati
Namun mengapa aku hanya memiliki satu pilihan? Patah hati..
Salahkah koin yg kuambil, yg hanya memiliki satu sisi yg menyedihkan?

Akulah bonekamu..
Untaian katamu sebagai benang yg mengendalikanku
Sikapmu menjadi tangan yg memainkanku kesana kemari..

Mana yg lebih baik?
Menebar senyum di setiap sandiwara yg kita mainkan?
Atau terbebas dari tali temali tipis itu, yg menahanku untuk tetap berdiri?

Jika bebas itu berarti mati,
Apakah hidup tapi terikat itu lebih baik?

Hei..

Kamu tahu..?

Ada yg lebih menyiksa daripada menunggu..
Ada yg lebih bodoh daripada sebuah penantian dari dia yang tak kunjung datang..
Ada yg lebih pahit dari sebuah kata perpisahan..

Angin membawa hujan..
Hujan yang tak kunjung berhenti..
Seperti cermin yang tak henti memantulkan imaji..
Tak peduli baik atau buruknya..
Tak merajuk protes..

Pernahkah terpikir kamu kehilangan bayangan?
Karena terbiasa bahkan terlupakan hadirnya..
Padahal dia selalu ada.. bahkan saat gelap menyelimuti sekalipun..
Dia melebur dirinya kedalam pekat.. menggantikanmu..

Menunggu.. walau tak tahu apa yg ditunggu..
Tak tahu apa yang harus diharapkan.. atau terlalu takut untuk berharap..

Bukankah itu kebodohan absolut?
Racun pahit dari piala Firaun?

Namun aku terlanjur meminumnya..
Sial.. Penawarnya pun berada dalam dirimu..
Dan kau tak pernah tahu itu.. atau kamu yang tak mau menyadarinya?

Oh.. segala sedu sedan itu terasa seperti lagu nina bobo bagiku..
Pengingat bagiku.. bahwa aku ternyata.. sendirian..

Hei.. Lihatlah.. aku disini..
Aku ada.

Thursday, April 21, 2016

Numb

Lucu itu.. saat hati kita mencoba menggantikan otak untuk berpikir..
saat hati merasa telah pergi jauh dan melihat berbagai sisi yang baru dari dunia..
ternyata kita hanya lari di tempat dan yang sebenarnya terlihat hanya sisi lain dari dunia yang sudah sangat kita kenal..

Hanya sisi gelap lainnya yang belum terjelajahi..

Ironis..

Hati yang sudah mati itu, mulai bisa 'merasa'..
tapi apalah artinya jika yang bisa dirasakannya hanya berujung "hampa"?
seperti menangkap angin dengan tangan kosong.. terasa namun tak teraba..

Apa artinya jika yang dirasakan hanya 'cemburu'?
Bahkan akan sesuatu yg tidak dimilikinya, bagaimana mungkin cemburu pada hal yang tidak ada?
Hati terkadang lupa untuk tahu diri, berpura-pura tidak menyadari bahwa bukan dia yg dipilih

Apa artinya jika yang dirasakan hanya 'ragu'?
Ketakutan dan keraguan masih menjadi alas kakinya yg setia, menemani tiap langkahnya..
Jejaknya hanya menguak kembali luka masa lalu..

Bahkan sekarang otak pun sudah tak kuasa melogikakan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya hati rasakan..
Rasa memang selayaknya dikecap oleh hati, walau..
Segala sesuatunya terasa begitu fana..
Antara ada dan tiada..

Friday, January 15, 2016

L

It broke my heart for seeing the one i loved hurt so much by what i've done before.. 
i'm not trying to defend myself for i am the true defendant.. 
but i just beg for new chance.. 
a chance for creating new story without afraid of being chased by nightmare from the past..

and i knew though i don't deserve that, i still get a new one.. 
and for that i'll try my best and of course i know i won't survive alone, TBH i hate being alone.. 

but with Him, who also let u here with me, i know i'll be able to walk through this storm again.. 
So.. after 'sorry' there'll also 'thank you', after 'goodbye' there'll better 'hello'..

*For those who disappointed by me yet still love and hoping on me.. :')

Wednesday, January 6, 2016

Daffodil

Terpaksa aku sendiri
Sementara saja kini
Bersabar kan datang hari
Meskipun ku lelah

Aku takut kamu tak mengerti
Caraku sampaikan rasa ini

Ajarkan aku tuk bisa dapat ungkapkan rasa
Agar kamu kan percaya begitu ku butuh cinta

Kembali lagi terulang
Tergores hatiku ini
Setelah lama menyimpan rasa ini
Terlalu dalam, terlalu dalam

Ajarkan aku tuk bisa dapat ungkapkan rasa
Agar kamu kan percaya begitu ku butuh cinta
Ajarkan aku tuk bisa dapat merangkai kata
Agar kamu kan dengarkan bibirku katakan cinta sekarang

Aku takut kamu tak mengerti caraku sampaikan rasa ini
Kamu tak mengerti

Agar kau percaya
Aku butuh cinta
Merangkai kata
Bibirku katakan cinta sekarang

Ku benci sendiri, ku benci sendiri, takut gagal terus begini


At that time when i realized i lose u already.. then i think i've lost everything..
Could this be a "Daffodil" for me..?
When in the inside i just a coward, that afraid of 'love', it's like i'm not worthy for that, the only thing i can offer to others just disappointments.. Everything that i've done or try to be done.. are just annoyance? Just make other feel like piece of sh*t.. I even have no guts to just start a simple 'hello', because i realized that i've lost myself..

yes, i'm somebody else now, who's hiding behind those absurd reasons..

Yes, i'm afraid.. i'm not okay.. yet.. i hate being alone though i say it many times "i better off alone by myself" .. nor i can't tell..

Which one is better? Being alone and not hurting anybody or try to love again with vulnerable heart that could be broken anytime?